Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Chapter 99



Chapter 99

Bab 99

“Hei!” Daniel menepis tangannya. “Jangan sembarangan!” gumam Daniel.

“Kenapa?” Kecurigaan Tracy semakin besar, “Kenapa tidak mengizinkanku lihat?”

“Perlu dijawab?!” jawab Daniel dingin. “Jika kamu melihat wajahku, bukankah aku

akan diperas olehmu selamanya? Pemerasan ini tidak akan berakhir.” Text content © NôvelDrama.Org.

“Uh…” Tracy tidak bisa membalas perkatannya.

Karena Tracy mengenali tato di pinggangnya, memaksanya menandatangani perjanjian pelunasan hutang. Makanya, setiap hari ia harus mengirim setengah gajinya untuk Tracy.

Akhirnya setengah dari tenggat waktu telah berlalu. Beberapa saat lagi, ia akan lepas dari semua ini.

Toh Tracy juga tidak tahu wajahnya seperti apa, jadi sekalipun bertemu di jalan pun tidak akan mengenalinya.

Tetapi, jika Tracy mengetahui wajahnya, mungkin hubungan ini tidak akan berakhir…

Ini tampaknya lebih masuk akal…

Memangnya Tracy ingin mengenalnya lebih dalam?

“Kalau bukan karena aku menyentuhmu empat tahun lalu dan membuatmu keguguran. Aku pasti tidak akan bermain denganmu!”

Daniel menambahkan kalimat, perkataan ini jujur dari hatinya.

Malam itu ia diberi obat oleh orang lain. Ia menyentuhnya dengan linglung, bahkan buas bagaikan binatang buas, sedikit kelonggaran pun tidak ada…

Hingga hari ini ia masih ingat wajah menyedihkannya yang menangis memohon di bawah kakinya. Setiap kali ia mengingat itu, darahnya mendidih dan merasa

“Ada hati juga.”

Kecurigaan Tracy mengecil. Ia merenung lagi, seorang Daniel yang berstatus tinggi,

bagaimana mungkin berpura-pura menjadi gigolo bar dan bermain peran bersamanya?

Lagi pula, Daniel baru saja mengusirnya dari mobil, tidak mungkin langsung mengganti mobil dan pakaian menjemputnya kembali.

Sekalipun waktu mengizinkan itu terjadi, namun tidak dengan temperamennya!

“Kedepannya ada apa-apa jangan panggil aku.” Daniel mengalihkan topik, “Aku bukan pengawalmu, kenapa aku harus tiba kapan pun saat kamu memanggilku?”

“Aku tidak ingin merepotkanmu, tetapi selain kamu. Tidak ada orang yang bisa kumintai tolong.” Tracy tak berdaya.

“Mana pacarmu?” tanya Daniel dingin.

“Aku tidak punya pacar.” Tracy meliriknya.

“Tidak ada?” Daniel bingung. Sebenarnya perkataan wanita ini yang mana yang benar? Yang mana yang bohong?

“Kamu malah mengingatkanku…”

Tracy teringat malam ini bilang kepada Daniel bahwa ia punya pacar. Jika Daniel menyadari ia berbohong, maka tamatlah riwayatnya. Jadi, tetap saja harus akting sedikit….

Memikirkan ini, Tracy menarik Daniel, “Gigoloku, jadilah pacarku!”

Daniel membeku, apa yang terjadi?

Satu jam lalu, wanita menyebalkan ini menolak orang berstatus tinggi dan tak tertandingi di dunia dengan kejam!!

Sekarang ia malah meminta seorang gigolo menjadi pacarnya?

la gila atau bodoh?

“Kamu jangan grogi, maksudku adalah berpura-pura.” Tracy menjelaskan, “Akhir akhir ini ada yang mengejarku. Demi menyingkirkannya, aku sengaja bilang padanya bahwa aku punya pacar…”

Daniel memincingkan matanya. Bagus. Wanita menyebalkan, berani mempermainkanku?

“Gigoloku, bantulah aku sekali ini.” Tracy menarik lengan bajunya dengan manja. “Aku akan membeli suplemen vitalitas untukmu….

“Tidak perlu!” Daniel memotong ucapannya. “Siapa yang mengejarmu?”

“Kamu tidak usah tahu, deh.” Tracy mengatakannya dengan santai, “Kamu hanya berpura-pura, bukan benaran.”

“Bagaimana bisa?” Daniel mengalir pembicaraan begitu saja, “Bagaimana jika ia ternyata adalah orang yang keji, bagaimana jika ia balas dendam padaku nanti?”

“Bosku.” Tracy menjawab dengan jujur.

“Yang benar saja, bosmu menyukaimu?” Daniel meliriknya dengan hina, “Wanita abnormal sepertimu? Matanya buta?”

Tracy benar-benar merasa ia terlalu banyak berpikir. Seorang Daniel tidak akan mengatakan itu kepada dirinya.

“Lagi pula, bosmu begitu hebat. Kamu disukai olehnya, bukankah seharusnya kamu sangat bersyukur? Kenapa malah menolaknya?” Daniel sengaja bertanya.

“Orang besar sepertinya, aku tidak boleh mencari masalah dengannya….” Tracy menghela napas, “Sekarang ia mencari kesegaran. Begitu ia bosan, pasti akan menyingkirkanku. Kemudian, aku harus menangis mencari siapa?”

“Terlebih lagi, temperamennya tidak stabil, suka berubah-ubah, benar-benar gila. Siapa yang tahu ia punya hobi aneh lainnya? Lebih baik aku menghindarinya, aku ingin hidup!”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.