Chapter 43
Chapter 43
Bab 43
Keesokan paginya, Tracy bergegas ke kantor, untungnya dia tidak terlambat hari ini.
Manager Jack membawakan sendiri seragam barunya, dan menyemangati Tracy untuk bekerja dengan baik.
Tracy mengganti seragam yang terlihat pas di tubuhnya, memakai topi, dia langsung terlihat gagah berani, dengan seragamnya yang sangat menggoda.
Sekelompok satpam muda melihatnya sampai terpesona, terutama David, mukanya bahkan sampai merah tersipu malu.
“Hari ini kamu berpatroli di tempat parkir bersama David, cepat turun, Presdir akan segera tiba.” Perintah Manajer Jack:
“Baik!” Tracy membawa sebuah jinjingan yang cantik dan mengikuti David ke tempat parkir.
“Apa ini?” David bertanya dengan aneh.
“Nanti kamu juga akan tahu.”
Tracy menatap pintu masuk tempat parkir, melihat Rolls Royce Wraith dan buru-buru pergi menyambutnya.
“Pak Presdir, selamat pagi.” David membuka pintu mobil.
“Selamat pagi Pak!” Tracy mengangkat jinjingan di tangannya, sambil tersenyum lebar dia berkata “Sarapan untuk Anda sudah siap!”
“Em?” Daniel mengangkat alisnya dan menatap Tracy dengan penuh minat.
“Pangsit goreng Platinum, bubur iga sapi Mercure, acar May Star, kopi seduh manual...... semuanya dibeli di restoran yang bapak minta, kalau salah bisa ditukar!”
Tracy berkata sambil tersenyum
“Pak, terakhir kali saya membuat kesalahan, dan sekarang saya sudah berubah. Kemarin malam saya sengaja menelepon restoran tersebut dan memesan makanan Anda.
Pagi hari ini, saya ke restoran mengambil semua makanannya, dan membawanya ke kantor. Anda jangan khawatir, kali ini pasti benar, di dalamnya pun masih ada nota dari restorannya.” Belongs to NôvelDrama.Org - All rights reserved.
Setelah berbicara, Tracy mencari bukti tanda terima di dalam jinjingan itu…..
“Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan sekarang!” Daniel tersenyum sinis.
“Hehe…” Tracy tersenyum sambil berkata, “Dulu saya tidak mengerti apapun, saya harap Bapak tidak memperhitungkannya. Jangan dimasukkan ke dalam hati, saya akan melakukan yang terbaik di masa depan, tolong beri saya satu kesempatan!”
“Tergantung sikap dan tindakkanmu”. Daniel mengambil sarapan itu dan memberikannya kepada David, “Hadiah untukmu!”
“Hah?” David menerimanya dengan terkejut.
Tracy termenung heran, belum sempat dia bereaksi, Daniel sudah berbalik dan pergi.
Ryan berkata sambil berbisik: “Setiap hari sarapan Pak Presdir selalu berbeda, itu adalah menu hari kamis, hari ini hari jumat, dia sarapan western food.”
“Oh….”
“Aku sudah menyuruh orang untuk menyiapkannya, kamu tidak perlu repot-repot, lakukan saja pekerjaanmu dengan baik.”
Setelah berkata demikian Ryan pergi menyusul Daniel.
Tracy menatap punggung Daniel, menggertakkan giginya dan memarahinya: “Semoga kamu disambar petir!”
Di saat itu, Daniel baru saja masuk ke dalam lift, dan membalikkan badannya......
Tracy segera menunjukkan senyum cerahnya dan melambai kepadanya dengan hormat: “Pak Presdir hati-hati di jalan, semoga hari ini berjalan dengan lancar!”
1. Sen
Sikap itu, sangat sungguh-sungguh dan tulus.
Wajah Tracy berubah seketika.
Daniel menurunkan matanya, ketika pintu lift tertutup, terlihat sedikit senyuman di bibirnya.
Ryan mengamati ekspresi wajahnya dan menghela napas lega, Hari ini akan menjadi hari yang baik!
“Tracy, sarapan ini, Pak Presdir yang memberikannya kepadaku, bagaimana kalau kita bagi dua?” David bertanya dengan hati-hati.
“Baiklah, ayo.”
Tracy tidak ingin menyia-nyiakannya, dia menghabiskan 776.000 hanya untuk membeli semua makanan itu.
Dia menghabiskan banyak uang dan tenaga hanya untuk menyenangkan hati si Iblis itu, tapi pria itu malah memberikannya begitu saja kepada orang lain, benar-benar tidak tahu
bagaimana cara menyenangkan hatinya!
Sudahlah, makan bersama David pun tidak sia-sia.
Mereka berdua makan sarapan di ruang istirahat.
David berkata dengan penuh semangat: “Aku belum pernah makan sarapan yang begitu mahal sebelumnya, penataannya cantik sekali, sampai aku tidak tega memakannya.”
“Makanlah selagi panas, jangan disia-siakan!”
Tracy memberikan david pangsit goreng.
Keduanya dengan senang hati menyantap sarapannya, sampai tidak menyadari dari kejauhan ada sepasang mata yang sedang menatap mereka.......
Axel yang telah diturunkan pangkatnya menjadi penjaga tempat parkir, seperti tikus yang tak terlihat, bersembunyi di sudut yang gelap, menatap Tracy dengan tatapan dingin yang mengerikan.